Begini Lho Sistem Pengapian dalam Mesin Mobil
Sebenarnya, tipe sistem ini juga masih satu kategori dengan sistem transistor. Yang menjadi pembeda, fully transistor tak lagi menggunakan platina maupun pengapian elektrik. Sistem ini lebih condong menggunakan igniter untuk memutus arus pada kaki basis. Pada fully transistor, bisa didapatkan skema pengapian cdi mobil yang memang ada di fully transistor.
Baik sistem pengapian semi transistor maupun fully transistor, semuanya memiliki perbedaan cara kerja yang mencolok. Perbedaan yang besar terletak pada cara kerja yang sama-sama dinamis. Sistem pengapian fully transistor masih bisa ditemui pada mobil generasi terbaru. Hal ini kian menjadi bukti bahwa sistem tersebut masih efektif.
- Distributor Less Ignition
Sesuai dengan namanya, sistem pengapian ini merupakan sebuah sistem yang tidak lagi menggunakan distributor. Sebagai gantinya, sistem ini menggunakan komputer untuk mengontrol sistem pengapian atau bisa disebut dengan EFI. Untuk mengontrol sistem pengapian, sistem ini menggunakan ECU (Electronic Control Unit).
Beberapa komponen yang terlibat dalam sistem pengapian ini mulai dari, Coil Pack, CKP, CMP, ICM, ECM, Dual Pack, hingga Single Pack. Satu lagi komponen yang paling penting adalah komputer yang mengontrol sistem pengapian. Sayangnya, jika salah satu komponen tersebut rusak, maka sistem pengapian juga tidak maksimal karena skema pengapian cdi mobil tidak optimal.
Fungsi sistem pengapian dalam mobil sangatlah krusial sebab bagian ini menjadi komponen penunjang performa kendaraan. Tanpa adanya sistem pengapian, percikan api tidak akan tercipta dan mesin tidak bakal bisa menyala. Akibatnya, kendaraan pun tak dapat dijalankan. Karenanya, anda wajib memastikan kondisinya baik dengan selalu servis rutin mobil suzuki ke bengkel resmi suzuki dengan mengunjungi website https://suzukisurakarta.co.id/ . Bengkel suzuki memiliki peralatan bengkel lengkap, montir profesional, dan menggunakan suku cadang asli suzuki.